Kamis, 13 Januari 2011

Sudut Idiologi

Sudut Idiologi

Kalau berbicara masalah idiologi, dalam ilmu sosial idiologi sendiri terbagi menjadi dua yaitu secara fungsional dan secara struktural. Arti secara fungisonal dalam masyarakat adalah pandangan atau gagasan mengenai kebenaran dan kebaikan sebagai landasan kehidupan sebagai individu, masyarakat dan bernegara. Sedangkan arti secara struktural adalah pembenaran tindakan, pandangan, gagasan secara politik oleh golongan penguasa. Pada kenyataannya idiologi sebagian besar diterjemahkan secara struktural sebagai senjata untuk menguasai dan berkuasa  dalam sebuah rezim tertentu. Gagasan, budaya, hukum dan sebagainya sadar atau tidak merupakan pembenaran atas kepentingan materiil pihak yang memiliki gagasan yang dominan. Sistem pembenaran ini disebut ideologi.
Sebuah idiologi terdapapat berapa pandangan yang berupa keyakinan. Dalam bahasa Indonesia sendiri idiologi lebih dikenal sebagi dasar negara yang memuat pandangan kebangsaan dan landasan untuk bernegara. Idiologi pun juga dipakai oleh partai-partai yang memiliki pandangansendiri tentang keyakinannya scara pemikiran maupun politik. Perkembangannya idiologi ini dikemas menjadi sebuah komoditi kepentingan politik yang dijual kepada mayarakat luas. Idiologi ditawarkan sebagai solusi dari segala lubang-lubang kekurangan rezin terdahulu dan kemasanya pun dibuat sesempurna mungkin walau itu hanya sebatas marketing politik.
Ajaran-ajaran Idiologi dapat disebut media doktrinasi apabila dikemas atau dirumuskan secara rapi, sistematis dan terperinci kemudian didoktrinakan kepada masyarakat luas yang sifatnya memaksa baik secara ekstrim maupun perlahan. Dalam hal ini, ideologi itu tidak diindoktrinasikan, tetapi disosialisasikan secara fungsional melalui kehidupan keluarga, sistem pendidikan, sistem ekonomi, kehidupan agama dan sistem politik. Atas dasar itu, pelaksanaannya tidak diawasi oleh aparat partai atau pemerintah, melainkan dengan pengaturan kelembagaan. Maksudnya, siapa saja yang tidak menyesuaikan diri dengan nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi tidak akan hidup secara wajar. Sebuah pandangan hidup yang akan menjelama menjadi dasar terbentuknya sistim sebuah negara melalui pemikiran-pemikiran yang disebarkan maupun diajarakan sebuah golongan baik besifat kemanusiaan maupaun kepentingan-kepentinag yang bersifat politis. Biasanya tidak satu ideologi saja yang diperkenankan berkembang dalam masyarakat ini, tetapi ada satu yang dominan.




KUNCOROADI P

Tidak ada komentar:

Posting Komentar