Sistim Pasar Acak-Acakan

Sistim Pasar Acak-Acakan

Dewasa ini perkembangan perekonomian global semakin maju pesat. Persaingan perdagangan internasional mencapai nilai yang fantastis. Walaupun sempat diguncang badai krisis, perekonomian global tetap maju terus walau harus jatuh bangun.

Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang mencoba terjun dalam atmosfir pedagangan bebas. Sebuah sistem perdagangan yang menerapkan pasar sebagai falsafah dasar pemikirannya. Sistem pasar pada dasaranya adalah sebuah penerjemahan dari pemikiran-pemikiran kapitalis dan liberalis, dimana kedua sistem itu menciptakan lingkungan produsen dan konsumen untuk bebas bertransakasi atau menjalin perdagangan sesuai kehandak mereka tanpa ada satupun batasan yang mengikat. Sebagai hasil dari pemikiran itu, penawaran dan permintaan tergantung dari iklim pasar tersebut dan kendalinya pun dibiarkan mengalir sesuai dengan kebutuhan alur pasar. Hal ini juga mempengaruhi tingkat harga yang berlaku dimasyarakat, dimana tingkat harga juga akan sangat dipengaruhi kondisi pasar dan rentan terjadi ketidaknormalan.

Sistem pasar sesengguhnya merupakan sistim yang tidak setabil atau dengan kata lain acak-acakan. Mengapad demikian? Hal ini dikarenakan sistim pasar sangat rentan mengundang ketidak adilan dalam masyarakat, selain itu jika terjadi kondisi yang tidak normal maka akan ada pihak yang dirugikan terutama dikalangan menengah kebawah. Kondisi yang tidak normal pun dapat terjadi karena ada manipulasi dengan tujuan meraih keuntungan yang sebesar-besarnya oleh segelintir pelaku pasar nakal.

Dengan kebebasan yang tanpa kontrol, para spekulan leluasa untuk bermain dan mengendalikan pasar sesuai dengan kehendak mereka. Hal inilah yang memperparah keadaan dimana kalangan menengah kebawah yang membutuhkan barang/jasa tertentu untuk memenuhi kebutuhan terbentur oleh permainan spekualan. Acak-acakan merupakan kalimat yang tepat digunakan untuk menggambarkan liarnya sistem pasar dan sistem ini selayaknya dikaji kembali jika diterapkan penuh sebagai sistem perekonomian sebuah negara.

                                   Oleh,

KUNCOROADI P